Rabu, 20 Juli 2011

Jambore Batik Warna Alam Nusantara di Pusmanu




PEKALONGAN - Untuk kali pertama, Politeknik Pusmanu Pekalongan akan menyelenggarakan Jambore Batik Warna Alam Nusantara 2010 di kampusnya, Jalan Jenderal Sudirman Pekalongan. Kegiatan itu sebagai tanggung jawab perguruan tinggi yang memiliki program studi Teknik Batik terhadap pengembangan dan pelestarian batik sebagai warisan budaya tak benda.

Demikian Direktur Politeknik Pusmanu Pekalongan Drs Sony Hikmalul MSi kepada Suara Merdeka, di kampusnya usai rapat dengan seluruh panitia jambore, kemarin. Menurut dia, Jambore Batik Alam itu akan dilakukan selama tiga hari mulai 30 Juli hingga 1 Agustus di kampusnya. Dalam acara itu, dia akan bekerja sama dengan Forum Komunikasi Batik Warna Alam Jawa Tengah.

Kegiatan itu mendapat tanggapan positif dari beberapa lembaga batik di Indonesia, seperti Iman Sucipto, Ketua Yayasan Kadin Indonesia (pemilik Museum Batik di Pekalongan), Hj Fatchiyah A Kadir (Ketua Paguyuban Pecinta Batik Pekalongan), H Afif Syakur (Paguyuban Pecinta Batik Indonesia Sekar Jagat Yogyakarta), H Arifin Usman (Yayasan Al Ustmani Pekalongan), dan Tokoh batik warna alam Pekalongan, H Dudung Alisyahbana).

Sony menjelaskan, pemanfaatan alam ternyata bukan hanya dilakukan untuk pewarnaan makanan, namun juga bisa untuk pewarnaan pakaian khususnya batik. Selama ini, batik menggunakan pewarnaan bahan kimia, sehingga berdampak pada pencemaran lingkungan. Karena itu, sebagai bentuk kepedulian dan keinginan terhadap pelestarian lingkungan, komunitas batik warna alam bersama Politeknik Pusmanu Pekalongan akan bekerja sama menyelenggarakan Jambore Batik Warna Alam.

Menurut Sony, kegiatan itu dilakukan sebagai tanggung jawab perguruan tinggi yang dipimpinnya setelah UNESCO mengakui batik sebagai warisan budaya tak benda pada 2 Oktober 2009 yang menjadi kebanggaan Bangsa Indonesia pada umumnya dan masyarakat Pekalongan pada khususnya.

Dengan jambore itu diharapkan ke depan menghasilkan karya cipta batik warna alam yang mendunia dan meningkatkan taraf hidup ekonomi masyarakat.

Kegiatan jambore berupa pameran produk batik warna alam, dialog interaktif batik ramah lingkungan, pelatihan batik desain fractal, workshop batik warna alam, fashion show batik warna alam, dan penanaman pohon bahan warna alam.

(sumber suara merdeka)

Batik Fractal Perlu Dikembangkan di Pekalongan\


Meski di kota-kota besar seperti Bandung dan Semarang sudah berkembang batik fraktal, namun hal itu belum bisa dikembangkan di Pekalongan dan sekitarnya. Padahal, batik fractal kini menjadi perkembangan desain batik yang cukup menjadi daya tarik masyarakat Indonesia.

Direktur Politeknik Pusmanu Pekalongan Drs Sony Hikmalul MSi diampingi Mujiyono SE yang ditemui Suara Merdeka hari ini menjelaskan, perkembangan batik fractal itu sebenarnya sudah berkembang beberapa tahun terakhir ini. Namun, dari hasil pengamatannya, ternyata Kota Batik belum bisa mengikuti kemajuan bidang batik itu.

Menurut dia, batik fractal adalah batik yang sentuhan desainnya (corak dan ragam hiasnya) dibuat dengan rumus-rumus matematika dan fisika yang dikerjakan dengan teknologi komputer. Proses pembuatan batik fractal dibagi menjadi 2 tahap, yakni pembuatan desain oleh tim desain fractal, dan dilanjutkan tim pembuat batik.

Mungkin karena menggunakan desain dari komputer, maka hal ini yang menjadi kendala di Pekalongan. Meski demikian, dalam waktu tidak lama lagi, Pekalongan bakal mampu mengembangkan batik menggunakan teknologi komputer itu.

"Belum berkembangnya batik fractal ini, membuat Politeknik Pusmanu Pekalongan yang membuka jurusan studi batik ikut bertanggung jawab. Karena itu, dalam kegiatan Jambore Batik yang akan dilakukan 30 Juli - 1 Agustus nanti, Politeknik Pusmanu akan mengadakan pelatihan untuk perajin batik di Pekalongan khususnya dan perajin di Jateng pada umumnya di kampus," katanya


(sumbersuaramerdeka)

Pusmanu Gelar Jambore Batik Warna Alam Nusantara


 

Untuk kali pertama, Politeknik Pusmanu Pekalongan akan menyelenggarakan Jambore Batik Warna Alam Nusantara 2010 di kampusnya, Jalan Jenderal Sudirman Pekalongan. Kegiatan itu sebagai tanggung jawab perguruan tinggi yang memiliki program studi Teknik Batik terhadap pengembangan dan pelestarian batik sebagai warisan budaya tak benda.

Demikian Direktur Politeknik Pusmanu Pekalongan Drs Sony Hikmalul MSi kepada Suara Merdeka, di kampusnya usai rapat dengan seluruh panitia jambore, kemarin. Menurut dia, Jambore Batik Alam itu akan dilakukan selama tiga hari mulai 30 Juli hingga 1 Agustus di kampusnya. Dalam acara itu, dia akan bekerja sama dengan Forum Komunikasi Batik Warna Alam Jawa Tengah.

Kegiatan itu mendapat tanggapan positif dari beberapa lembaga batik di Indonesia, seperti Iman Sucipto, Ketua Yayasan Kadin Indonesia (pemilik Museum Batik di Pekalongan), Hj Fatchiyah A Kadir (Ketua Paguyuban Pecinta Batik Pekalongan), H Afif Syakur (Paguyuban Pecinta Batik Indonesia Sekar Jagat Yogyakarta), H Arifin Usman (Yayasan Al Ustmani Pekalongan), dan Tokoh batik warna alam Pekalongan, H Dudung Alisyahbana).

Sony menjelaskan, pemanfaatan alam ternyata bukan hanya dilakukan untuk pewarnaan makanan, namun juga bisa untuk pewarnaan pakaian khususnya batik. Selama ini, batik menggunakan pewarnaan bahan kimia, sehingga berdampak pada pencemaran lingkungan. Karena itu, sebagai bentuk kepedulian dan keinginan terhadap pelestarian lingkungan, komunitas batik warna alam bersama Politeknik Pusmanu Pekalongan akan bekerja sama menyelenggarakan Jambore Batik Warna Alam.

Menurut Sony, kegiatan itu dilakukan sebagai tanggung jawab perguruan tinggi yang dipimpinnya setelah UNESCO mengakui batik sebagai warisan budaya tak benda pada 2 Oktober 2009 yang menjadi kebanggaan Bangsa Indonesia pada umumnya dan masyarakat Pekalongan pada khususnya.

Dengan jambore itu diharapkan ke depan menghasilkan karya cipta batik warna alam yang mendunia dan meningkatkan taraf hidup ekonomi masyarakat.

Kegiatan jambore berupa pameran produk batik warna alam, dialog interaktif batik ramah lingkungan, pelatihan batik desain fractal, workshop batik warna alam, fashion show batik warna alam, dan penanaman pohon bahan warna alam

Politeknik Pusmanu Pameran di PBI



IKUT memeriahkan ajang Pekan Batik Internasional (PBI) ke-2 di Kawasan Jalan Jetayu Kota Pekalongan, Politeknik Batik Pusmanu memamerkan segala kelebihannya di event tersebut.
Dalam pemeran di PBI, kampus pimpinan Drs Soni Hikmalul MSi menyuguhkan miniatur proses batik, memamerkan zat warna sintetis, zat warna alam, dan memperlihatkan enam canting ukuran dari terkecil sampai besar.
Tidak hanya itu, juga dipamerkan buku-buku bertema batik. Bahkan khusus hari pembukaan PBI, Kamis (30/4) akan didemontrasikan cara mengecap batik.
Direktur Politeknik Pusmanu, Drs Soni Hikmalul MSi mengatakan, pihaknya sengaja ikut pameran untuk mengenalkan kampus Politeknik Pusmanu kepada masyarakat Internasional. Karena satu-satunya perguruan tinggi yang membuka jurusan teknik batik."Satu-satunya PT yang membuka jurusan teknik batik adalah Politeknik Pusmanu Pekalongan," bebernya.
Diterangkan, Politeknik Pusmanu Pekalongan menawarkan 3 program studi (prodi) unggulan. Pertama, prodi akuntansi perbankan syariah, program ini ditawarkan karena sekarang lagi dikembangkannnya sistem keuangan syariah di lembaga keuangan Indonesia dengan ditandai berdirinya Bank Mandiri Syariah, BNI Syariah, BNT Syariah dan Pegadaian Syariah. "Makanya sangat dibutuhkan lulusan yang sangat menguasai materi mengelola keuangan dengan system syariah," ungkapanya.
Prodi kedua adalah Teknik Batik. Batik ini dipilih karena mayoritas masyarakat Pekalongan bermata pencaharian sebagai perajin batik. Dari sektor batik ini, masyarakat Pekalongan mencari makan. Maka sudah seharusnya batik dilestarikan. Ditambah lagi, batik merupakan warisan leluhur.
"Kondisi ini didukung dengan kebijkan Pemerintah yang terus mengembangkan batik Ini potensi besar bagi lulusan Prodi Teknik Batik," ungkapnya.
Prodi lainnya adalah Manajemen Bisnis Internasional. Prodi ini dipilih, mengingat pengaruh globalisasi telah membuka sistem ekonomi dunia. Batas-batas teritorial sebuah negara sudah bukan halangan lagi untuk berinteraksi. Makanya, perlu disiapkan SDM yang berwawasan Internasional.
"Proram ini sangat pas, bila anda mempunyai cita-cita ingin meningkatkan bisnisnya ke luar negari. Atau, mungkin ingin bekerja sebagai tenaga profesional di negara asing," beber Soni Hikmalul.
Sedangkan Prodi terakhir, adalah Administrasi Kantor. Prodi ini, dipilih karena tuntutan zaman yang mengharuskan efisiensi dan roduktifitas dalam pengelolaan perkantoran disegala sektor, seperti Kantor Pemerintahan, Swasta, Kantor Binis ataupun non bisnis."Makanya program ini sangat dibutuhkan bagi yang mau menekuni dibidang administrasi kantor," pungkas Soni Hikmalul. (dur)