Meski di kota-kota besar seperti Bandung dan Semarang sudah berkembang batik fraktal, namun hal itu belum bisa dikembangkan di Pekalongan dan sekitarnya. Padahal, batik fractal kini menjadi perkembangan desain batik yang cukup menjadi daya tarik masyarakat Indonesia.
Direktur Politeknik Pusmanu Pekalongan Drs Sony Hikmalul MSi diampingi Mujiyono SE yang ditemui Suara Merdeka hari ini menjelaskan, perkembangan batik fractal itu sebenarnya sudah berkembang beberapa tahun terakhir ini. Namun, dari hasil pengamatannya, ternyata Kota Batik belum bisa mengikuti kemajuan bidang batik itu.
Menurut dia, batik fractal adalah batik yang sentuhan desainnya (corak dan ragam hiasnya) dibuat dengan rumus-rumus matematika dan fisika yang dikerjakan dengan teknologi komputer. Proses pembuatan batik fractal dibagi menjadi 2 tahap, yakni pembuatan desain oleh tim desain fractal, dan dilanjutkan tim pembuat batik.
Mungkin karena menggunakan desain dari komputer, maka hal ini yang menjadi kendala di Pekalongan. Meski demikian, dalam waktu tidak lama lagi, Pekalongan bakal mampu mengembangkan batik menggunakan teknologi komputer itu.
"Belum berkembangnya batik fractal ini, membuat Politeknik Pusmanu Pekalongan yang membuka jurusan studi batik ikut bertanggung jawab. Karena itu, dalam kegiatan Jambore Batik yang akan dilakukan 30 Juli - 1 Agustus nanti, Politeknik Pusmanu akan mengadakan pelatihan untuk perajin batik di Pekalongan khususnya dan perajin di Jateng pada umumnya di kampus," katanya
(sumbersuaramerdeka)
Direktur Politeknik Pusmanu Pekalongan Drs Sony Hikmalul MSi diampingi Mujiyono SE yang ditemui Suara Merdeka hari ini menjelaskan, perkembangan batik fractal itu sebenarnya sudah berkembang beberapa tahun terakhir ini. Namun, dari hasil pengamatannya, ternyata Kota Batik belum bisa mengikuti kemajuan bidang batik itu.
Menurut dia, batik fractal adalah batik yang sentuhan desainnya (corak dan ragam hiasnya) dibuat dengan rumus-rumus matematika dan fisika yang dikerjakan dengan teknologi komputer. Proses pembuatan batik fractal dibagi menjadi 2 tahap, yakni pembuatan desain oleh tim desain fractal, dan dilanjutkan tim pembuat batik.
Mungkin karena menggunakan desain dari komputer, maka hal ini yang menjadi kendala di Pekalongan. Meski demikian, dalam waktu tidak lama lagi, Pekalongan bakal mampu mengembangkan batik menggunakan teknologi komputer itu.
"Belum berkembangnya batik fractal ini, membuat Politeknik Pusmanu Pekalongan yang membuka jurusan studi batik ikut bertanggung jawab. Karena itu, dalam kegiatan Jambore Batik yang akan dilakukan 30 Juli - 1 Agustus nanti, Politeknik Pusmanu akan mengadakan pelatihan untuk perajin batik di Pekalongan khususnya dan perajin di Jateng pada umumnya di kampus," katanya
(sumbersuaramerdeka)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar